MEDAN – PT Pegadaian Kanwil 1 Medan melakukan konsolidasi Bank Sampah Binaan Pegadaian bersama Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI), Selasa (30/7/2024), di Hotel Le Polonia, Medan.

Tujuan konsolidasi tersebut selain bersilaturahmi antara manajemen Pegadaian Medan dengan Bank Sampah Binaan Pegadaian, guna menjalin kolaborasi dan sinergi dalam mewujudkan program ‘Memilah Sampah Menabung Emas’, yang merupakan dukungan Pegadaian dalam program pemerintah mewujudkan ‘Indonesia Bebas Sampah 2025’.

Turut hadir Pemimpin PT Pegadaian Kanwil 1 Medan, Beni Martina Maulan, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Deputi Operasional PT Pegadaian Kanwil 1 Medan Basuki Tri Andayani, Deputi Bisnis Area Medan 1 Anwar Hidayat, Deputi Bisnis Area Medan 2 Johanes Nanang Hartanto, Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI), Mina Dewi Sukmawati dan pengurus Bank Sampah Binaan Pegadaian Medan serta insan Pegadaian.

Sebagai negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia, semua pihak harus aktif terlibat membantu pemerintah menyelamatkan lingkungan termasuk PT Pegadaian yang merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kolaborasi PT Pegadaian dengan bank sampah di Tanah Air merupakan salah satu program dari BUMN terkait dengan lingkungan. Sejak 2018, PT Pegadaian telah membina puluhan bank sampah. Untuk di Kanwil 1 Medan sendiri, ada 8 Bank Sampah binaan Pegadaian Medan,” ungkap Pemimpin PT Pegadaian Kanwil 1 Medan, Beni Martina Maulan.

Menurutnya, pada saat dibentuk puluhan bank sampah tersebut, belum memiliki forum atau wadah yang membinanya. Namun, perlu kita apresiasi hadirnya Forsepsi, sebagai wadah peduli sampah, yang dibentuk pada 2022 hingga kini telah membina 200 lebih bank sampah.

Ia berharap, Pegadaian bersama bank sampah binaannya dapat terus mengedukasi masyarakat terkait dampak buruk sampah, jika tidak dikelola dengan baik.

Apalagi, sampah-sampah itu dapat dijadikan pundi-pundi rupiah jika diolah dengan baik. Bahkan, kini sampah bisa menghasilkan emas jika dijual di Bank Sampah binaan Pegadaian.

“Pegadaian melalui produk Tabungan Emas memfasilitasi hasil dari penjualan sampah yang telah dipilah dengan saldo gram tabungan emas. Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045,” sebut Beni.

Sementara itu, Ketua Forum Sahabat Emas Peduli Sampah Indonesia (FORSEPSI), Mina Dewi Sukmawati mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Selain menjalin silaturahim bersama manajemen Pegadaian, kami selaku anggota binaan bank sampah Pegadaian dapat bertukar pikiran dan menyampaikan permasalahan yang terjadi dilapangan. Semoga melalui kegiatan ini kami semakin mendapat pengetahuan dan dukungan dari PT Pegadaian,” ungkapnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Ahli Muda Bidang PPLB3, Indra Bangsawan Harahap, SH, MH menyambut positif atas pelaksanaan kegiatan Konsolidasi Bank Sampah Binaan PT Pegadaian.

“Kegiatan ini sejalan dengan program pemerintah Indonesia Bebas Sampah 2025. Kita optimis melalui kolaborasi dan sinergi dari berbagai stakeholder yang turut mendukung dan peduli dalam pengelolaan sampah melalui program bank sampah, dapat mengedukasi masyarakat, menambah kreativitas dan menciptakan lingkungan yang bersih,” tandasnya. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here